Saturday, February 11, 2006

In Memoriam

Besok tanggal 12 Februari 2006, sebuah tanggal yang benar-benar meninggalkan kesan yang sangat buruk dalam pengalaman hidupku. Pada tanggal itu satu tahun yang lalu, aku tidak bisa bertemu dengan adikku tercinta "Amir Budi Purnomo" untuk terakhir kalinya, suatu penyesalan yang tiada akhir. Adikku meninggal karena sebab yang tidak jelas sehingga diagnosa dokter tidak pasti hal itu menyebabkan proses pengobatan adikku tidak maksimal.
Namun ini semua pengalamanku yang sangat berharga bahwa dokter tetaplah seorang manusia yang punya keterbatasan dan memang penyebab sakit adikku, bukanlah medis.
Sekarang aku bisa "melihat" di luar jangkauan manusia normal. Dengan kemampuanku ini aku bisa mencari penyebab kematian adikku.
Rupanya penyebab kematian adikku bukanlah sakit biasa yang bisa diobati oleh dokter. Penyebabnya adalah sebuah keluarga di suatu tempat yang merasa tersinggung anaknya diperlakukan kasar menurut mereka oleh adikku saat mendaftar jadi mahasiswa di Yogyakarta. Namun menurut keluarga kami itu bukanlah tindakan kasar namun mencoba mendidik kedisiplinan. Jika seorang ingin berhasil maka dia harus punya disiplin diri.
Aku punya cita cita memberi pelajaran kepada pelaku yang mengakibatkan meninggalnya adikku Amir. Besok saat dirumah mengadakan kenduri aku akan adakan acara sendiri yaitu peringatan 1 tahun adikku dengan caraku sendiri. Maksud tujuanku hanya memberikan peringatan pada suatu keluarga di Sulawesi sana bahwa diatas langit masih ada langit.

Disini aku ingin berbagi pengalaman bahwa sehat itu mahal dan sakit itu bukan sekedar cobaan tuhan yang harus diterima. Kita manusia wajib berusaha agar sembuh dari penyakit dan didekatkan rejeki. Apabila ada anggota keluarga dari pembaca sekalian yang sakit namun diagnosa dokter tidak memuaskan carilah alternatif lain.

Selamat jalan adikku.....

Wednesday, February 01, 2006

foto

 
 Posted by Picasa

Wallahu allam bi sowwab

Jakarta, 30 Januari 2006


Sore sekitar pukul 17.00 wib saat santai sambil tiduran didepan tv, kurasakan ada sesuatu aroma khas bunga melati tercium. Semakin keras aroma bunga tercium sedetik kemudian kurasakan ada sesuatu dengan sekujur badanku. Pada saat itu kurasakan badanku kesumutan dan terasa ringan.
sampai saat ini aku masih belum bisa mengerti akan apa yang terjadi. Tapi ada sesuatu yang kurasakan pasti yaitu badanku terasa ringan dan sehat sekarang.