Tuesday, March 07, 2006

Wrong Decision

Jakarta, 8 Maret 2006

Saat aku putuskan keluar kerja dari Miwon Group dan masuk ke sebuah perusahaan PMA Uni Eropa, aku punya segudang harapan. Harapanku adalah aku bisa kembangkan kemampuanku dan aku bisa peroleh sesuatu yang tidak pernah diperoleh di Miwon Group.
Tapi dengan melihat perkembangannya sampai hari ini aku belum merasa memperoleh hal positif yang kurasa signifikan.
Bos yang dulu karena dia seorang expatriat Korea mereka punya kebiasaan buruk mudah emosi dia berpikir staf yang ada loyal kepada bos lama, maklum karena dia merupakan staf rendahan di induk perusahaan di Korea dan dia belum pernah menduduki jabatan strategis. Dia sering menanyakan kepada seluruh staf kita loyal dengan siapa dan jawaban yang dia peroleh selalu sama bahwa kita loyal dengan perusahaan. Seluruh staf yang ada kompak jawab bahwa kita tidak loyal dengan bos, siapa pun bosnya dari manapun asalnya kita tidak peduli kita konsisten bahwa kita loyal dengan perusahaan. Aku maklum dengan pola pikir dia karena dia berharap dia bisa peroleh staf yang profesional karena di Miwon Group direktur di rolling berdasarkan masa kerja tertentu.
Bos yang sekarang juga seorang expatriat dia seorang penganut Tao yang taat, sehingga segala sesuatu yang dia putuskan dia konsultasikan dengan para dewa. Hanya saja dewa yang dia tanya merupakan dewa yang menjelma menjadi manusia yang berwujud paranormal/dukun. Hal ini yang bikin aku khawatir karena namanya saja paranormal dia masih seorang manusia yang punya kebutuhan akan hal-hal duniawi. Setiap advise yang dia berikan semuanya yang menguntungkan dirinya dan kelompoknya. Hal yang paling aku khawatir adalah cara dia perlakukan karyawan berdasarkan daya terawang paranormal. Bos menilai ada beberapa orang yang dianggap licik sehingga orang tersebut dibatasi ruang geraknya, tapi ya itu tadi penilaian tersebut didasarkan pada omongan paranormal yang tidak pernah tahu hal lain selain dunia paranormal. Lantas siapa yang menjamin bahwa penilaiannya tidak salah.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah siapapun bosnya dari apa pun asalnya kita tetaplah pekerja yang bekerja berdasarkan profesionalitas. Jika bos menilai kita bekerja tidak profesional atau apapun alasannya, paling kita hanya punya pilihan tetap disitu dan ikuti apa maunya atau find another job. Hanya saja kalau kita inginkan tempat kerja yang ideal menurut mau kita mungkin mimpi kali ye..... Apa yang menurut kita tidak sesuai belum tentu menurut orang lain bisa saja mereka bilang sesuai dengan kita namun pada dasarnya itu hanya dimulut saja.
"Apabila kita akan putuskan segala sesuatu dalam hidup kita pikirkan dengan hati yang tenang dan logika sebagai seorang profesional"

1 comment:

dawud abd said...

hidup adalah pilihan...smua ada hikmahnya. jgn pernah terlalu menyesali kptsn yg kita ambil sndiri, tp jadikan pembelajaran untuk kedepan yang lbh baek